Recently, I have been the ears to listen to some heartbreaking story of divorced couples.
Subhanallah memang patut Islam membenci perceraian. Tidaklah haram. Namun, the impact it has on many sides is way beyond comprehension.
Betul lah, choosing a life partner is your next biggest task after maintaining your tauhid dan akidah.
Seumur hidup itu lama - yes, semua orang bercita-cita to be married forever. Nonetheless, tidak semua dapat rezeki for such smooth sailing in marriage. Berantakan tengah jalan, porak peranda anak beranak. For so many reasons, for so many factors - from petty to unimaginable causes.
But all in all, apabila sudah tiada ihsan dalam hubungan, tiada kesepakatan dalam mempertahankan apa yang pernah ada, couples go separate ways. Paling sedihnya apabila ada anak-anak yang akan terkesan sama.
Saat manis berkasih sayang, semua nampak indah, semua dikata mudah. Saat dah berpisah, isu sekecil-kecilnya jadi ungkitan, jadi sesalan, jadi bualan.
Jadi yang dahulu dipertahanakan, tidak ikhlas kah? Bukan dahulu dihadap daripada rasa kasih kah? Kenapa yang dahulu mampu diterima, tiba-tiba diungkap menjadi punca?
Wallahi, marriage scares me. Deep inside, I know I can love with all my might. But love alone is never enough for a sustainable marriage. It is never just about love. It comes with its whole package - hard work, effort, passion etc you name it all. Semua kena ada.
They say with the right person, things will be easy, it goes without forcing. Yet kenapa apabila berpisah, kebanyakannya jadi haru biru? Aint we got married to the person we once thought was our right person?
Honesly in my dumb opinion, to maintain a marriage, at times, we need force too. The force to keep it going.
Memaksa diri masing-masing untuk menjadi lebih saling memahami saat rasa cinta semakin mendatar. Saling menerima saat segala ujian terasa mengkhianati rasa.
Demi terus untuk bertolak ansur dan akhirnya terus berkasih sayang. Really, it is a hard work for both ends.
Senjata terkuat kita, tetaplah agama dan iman kita. Berpaksilah kepada titik sebenar mengikut ajaran Islam - may Allah make it easy, for He and only Him could ease everything.
~ t = -6 ~